Bakteri merupakan organisme yang memiliki sel tunggal, tidak memiliki membran inti sel (bersifat prokariotik), serta memiliki ukuran mikroskopik (untuk melihatnya, kamu perlu menggunakan mikroskop). Struktur sel bakteri termasuk sederhana jika dibanding dengan makhluk hidup lainnya. Bakteri tidak memiliki inti sel (nukleus), kerangka sel, dan organel lainnya contohnya mitokondria dan kloroplas.
Dari peta konsep di atas, sekarang kita bahas satu-satu yuk!
BENTUK
a.) Basil (bacillus): berbentuk batang atau silinder dengan variasi monobasil (hanya satu), diplobacillus (bergandengan dua-dua) dan streptobacillus (bergandengan berbentuk rantai). Meski begitu, ada juga yang berbentuk agak bundar sehingga disebut coccobacillus. Contoh bakterinya adalah Bacillus anthracis.
b.) Kokus (coccus): berbentuk bulat seperti bola. Variasinya adalah micrococcus (tunggal), diplococcus (bergandengan dua-dua), tetracoccus (bergandengan empat dan membentuk bujur sangkar), sarcina (bergerombol membentuk kubus), staphylococcus (bergerombol), dan streptococcus (bergandengan membentuk rantai). Salah satu contoh bakterinya adalah Staphylococcus aureus.
c.) Spiral (sprillum): bakteri yang berbentuk lengkung dan nampak seperti spiral. Variasi bentuknya ada vibrio (berbentuk koma, jika lengkung kurang dari setengah lingkaran), spiral (jika bentuk lengkung lebih dari setengah lingkaran), dan spirochete (bentuk lengkung membentuk struktur yang fleksibel). Contoh bakterinya adalah Treponema pallidum.
JUMLAH DAN LETAK FLAGELA
Flagela atau yang sering disebut dengan bulu cambuk adalah bagian dari struktur sel yang berbentuk batang atau spiral dan terletak pada dinding sel dan berfungsi sebagai alat gerak. Untuk jelasnya, kamu bisa lihat gambar di bawah ini:
Beberapa contoh bakterinya adalah Pseudomonas aeruginosa (monotrik), Aquaspirillum serpens (amfitrik), Pseudomonas fluorescent (lofotrik), Salmonella typhosa (peritrik), dan Escherichia coli (atrik).
KEBUTUHAN TERHADAP OKSIGEN
Berbeda dari makhluk hidup lain yang membutuhkan oksigen, ada beberapa jenis bakteri yang bisa hidup tanpa oksigen. Bakteri jenis ini disebut dengan bakteri anaerob. Meski begitu, tetap ada jenis bakteri yang membutuhkan oksigen untuk hidup atau sering disebut dengan bakteri aerob. Salah satu contoh bakteri aerob adalah bakteri nitrifikasi, yang akan mengubah amonia menjadi nitrat. Sedangkan contoh bakteri anaerob adalah Micrococcus denitrificans yang dapat merombak senyawa menjadi metan.
KARAKTERISTIK DINDING SEL
Cara mengelompokkan bakteri berdasarkan karakteristik dinding sel dikenalkan oleh Hans Christian Gram pertama kali melalui pewarnaan gram. Pada pengelompokan ini, bakteri dibedakan menjadi bakteri gram negatif, bakteri gram positif, dan bakteri tidak berdinding sel.
a.) Bakteri gram negatif adalah bakteri yang memiliki lapisan peptidoglikan tipis dan dinding sel mampu menyerap warna merah. Contohnya adalah bakteri bergenus Streptomyces, Streptococcus, Mycrobacterium tuberculosis, dll.
b.) Bakteri gram positif merupakan bakteri yang memiliki lapisan peptidoglikan tebal dan dinding selnya mampu menyerap warna violet. Contohnya adalah bakteri ungu, Enterobacteria, Vibrio, dll.
c.) Sama seperti namanya, bakteri tidak berdinding sel berarti tidak memiliki dinding sel. Salah satu bakteri yang bertipe ini adalah bakteri Micoplasma.
CARA MENDAPATKAN MAKANAN
Kelompok bakteri yang terakhir adalah berdasarkan cara mendapatkan makanan. Agar lebih mudah, kamu dapat melihat kelompok bakteri ini pada gambar di bawah ini:
Ada 8 bagian tubuh bakteri yang harus kamu ketahui fungsinya. Bagian yang pertama disebut dengan dinding sel. Dinding sel berfungsi untuk melindungi tubuh bakteri dari lingkungan luar. Bagian ini terbuat dari peptidoglikan yang merupakan polisakarida. Setelah dinding sel, pasti ada yang namanya? Apa hayo? Yap! Membran sel. Membran sel ini tersusun oleh fosfolipid dan protein. Fungsinya antara lain sebagai alat transpor elektron dan proton yang dibebaskan saat oksidasi bahan makanan.
Bagian selanjutnya disebut dengan sitoplasma. Sitoplasma merupakan cairan sel yang mengandung nutrisi sel. Sitoplasma juga merupakan tempat organel berada. Jadi kalau kamu nyariin organelnya bakteri, ada di bagian sitoplasma ini, ya! Oh iya, kamu pernah bingung nggak sih, si bakteri ini bisa melakukan sintesis protein atau nggak? Ternyata, bakteri bisa melakukan sintesis protein yang berlokasi di ribosom. Wah, canggih juga ya ini. Hehehe.
Selain bagian-bagian yang sudah disebutkan di atas, ada apa lagi, ya? Bakteri ini juga punya kromosom, Squad. Di dalam kromosom ini ada DNA yang merupakan materi genetik dengan tugas mewariskan sifat. Eh, tapi sifatnya bukan baik, jahat, atau menyebalkan tapi bikin kamu gemes itu, ya. Beda lho. Hehehe. Selain kromosom, ada yang namanya flagel. Flagel ini berfungsi sebagai alat gerak dan bentuknya seperti cambuk. Jadi bukan kaki-kaki gitu, lho.
Setelah flagel, ada yang namanya pili. Pili adalah tempat menempelnya bakteri pada substrat. Bagian yang terakhir namanya kapsul. Kapsul ini berfungsi sebagai tempat pelindung bakteri ketika kondisi lingkungannya kurang menguntungkan. Kurang menguntungkan seperti uang jajan habis sebelum waktunya gitu, ya? Hahaha bukan dong. Contoh lingkungan kurang menguntungkan bagi bakteri adalah suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah untuk suhu optimal mereka masing-masing.
Tahukah kamu, pada umumnya, bakteri melakukan reproduksi secara aseksual, lho! Wah, aseksual itu berarti tidak kawin, ya? Betul banget! Bakteri membelah diri dengan proses pembelahan biner, yaitu setiap sel membelah dirinya menjadi dua. Tapi, mungkin nggak sih bakteri ini melakukan reproduksi secara seksual? Mungkin aja, lho! Caranya adalah dengan melakukan pertukaran materi genetik dengan bakteri lainnya. Proses ini juga dikenal dengan istilah rekombinasi DNA. Bagaimana sih cara rekombinasi DNA?
Manfaat Bakteri
Dalam kehidupan sehari-hari, ada banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dari bakteri. Selain proses pembuatan antibiotik oleh bakteri Streptomyces griseus, Streptomyces aureofaciens, Bacillus brevis, dan Bacillus subtilis, bakteri juga bisa menghasilkan asam, lho! Bakteri penghasil asam antara lain Acetobacter, Propionibacterium, dan Clostridium butyricum. Bakteri Acetobacter ini menghasilkan asam asetat, lho!
Bakteri juga berperan dalam proses pembuatan olahan susu. Buat kalian yang suka yoghurt, bakteri Lactobacillus Casei, Lactobacillus Bulgaricus, dan Streptococcus Lactis juga turut berperan nih. Ketiga bakteri tersebut nggak hanya mengolah yoghurt, tapi juga mengolah produk susu yang lain, ya. Atau kalian ada yang suka makan nata de coco? Nah, bakteri Acetobacter xylinum juga berperan dalam proses pembuatannya!
Selain untuk membuat makanan, bakteri juga membantu menghasilkan biogas dan mengikat nitrogen. Bakteri penghasil biogas adalah kelompok Bacteriodes dan kelompok Enterobactericeacea. Sedangkan bakteri pengikat nitrogen antara lain Rhizobium radicicola dan Nitrosococcus. Yang kamu nggak boleh lupa juga, bakteri Escherichia coli juga membantu pembusukan sisa makanan, lho.
Peranan Negatif Bakteri
Setelah membahas manfaat bakteri, sekarang lanjut ke peranan negatif bakteri, ya. Bakteri memiliki peranan negatif terhadap hewan, manusia, dan tumbuhan. Pada hewan, bakteri menyebabkan antara lain penyakit sapi gila dan TBC pada unggas. Bakteri yang menyebabkan penyakit sapi gila adalah Bacillus antharicis, sedangkan yang menyebabkan TBC pada unggas adalah Mycobacterium avium.
Kalian pernah sakit tipes sebelumnya? Nah, penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri Salmonella Thyposa. Penyakit TBC dan tetanus juga disebabkan oleh bakteri, lho. Bakteri yang menyebabkan TBC adalah Mycobbacterium tuberculosis, sedangkan yang menyebabkan penyakit tetanus adalah Clostridium tetani.
Bakteri juga merugikan tumbuhan. Bakteri dapat menyebabkan bercak cokelat pada tanaman anggrek dan menyebabkan rebah pada tanaman pepaya. Bakteri yang menyebabkan bercak cokelat pada tanaman anggrek adalah Pseudomonas cattleyae, dan yang menyebabkan rebah pada tanaman pepaya adalah Bacterium papaya.
0 Comments:
Posting Komentar